Featured Products

Vestibulum urna ipsum

product

Price: $180

Detail | Add to cart

Aliquam sollicitudin

product

Price: $240

Detail | Add to cart

Pellentesque habitant

product

Price: $120

Detail | Add to cart

Kepemimpinan Kepala Sekolah

Tugas PIP
Hasil Observasi TK RA Yayasan Trijaya
“Kepemimpinan Kepala Sekolah”
















Disusun oleh:
Yuni Rochmawati             (341510xxxx)
Pendidikan Biologi Reguler 2010
Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta












KATA PENGANTAR



Puji syukur atas kehadirat Allah yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang bertema “Kepemimpinan Kepala Sekolah“
Makalah ini kami susun untuk memenuhi syarat agar mendapatkan nilai Ujian Akhir Semester untuk mata pelajaran Pengantar Ilmu Pendidikan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami tak lepas dari kesulitan-kesulitan, akan tetapi atas bimbingan semua pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan banyak terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak secara langsung, terutama ucapan terim kasih kepada yang terhormat :
1.       Ibu Yudrik Yahya selaku dosen Pengantar Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bimbingan serta arahan kepada saya dalam penulisan maupun penyusunan makalah ini.
2.       Ibu dan ayah yang tercinta serta seluruh keluarga saya yang selalu mendorong semangat demi terselesaikannya makalah ini.
3.       Ibu Sri Chumaeroh selaku kepala sekolah serta guru-guru TK RA Yayasan Trijaya yang mengizinkan saya melakukan observasi dan bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai.
4.       Teman-teman yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini.
5.       Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu kepada kami yang telah memberikan bantuan baik moril Maupin materil kepada saya yang tidak ternilai harganya.
Saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar saya dapat mempebaiki diri maupun memperbaiki penyusunan makalah. Dan akhirnya saya memanjatkan doa mudah-mudahan segala amal baik pembaca mendapat imbalan dari Allah SWT. Demikian semoga Allah melindungi serta melimpahkan rahmatnya dan semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya selaku penyusun.

                                                                                                                                             Bekasi, 10 Januari 2011


                                                                                                                                                                        Penyusun







Bab I
Pendahuluan

Latar Belakang
Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
                Pada hakikatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Sejak dipublikasikannya hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi maka fenomena pentingnya PAUD merupakan keniscayaan. PAUD menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia dini sering disebut the golden age (usia emas).
                Dengan diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistemik. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
                Oleh karena itulah didirikan TK RA Yayasan Trijaya pada tahun 1994 di Perumahan Alinda Kencana Blok K 3 no 10-11, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, sekitar 500 meter dari pusat kecamatan. Sri Chumaeroh selaku pendiri mendirikan  TK Yayasan Trijaya di Perumahan Alinda berdasarkan pengalaman beliau mengajar sebagai guru TK di daerah Pondok Kopi dari tahun 1981 setelah beliau menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru pada tahun yang sama. Beliau mendirikan TK Yayasan Trijaya bersama dengan Susanti yang merupakan guru TK di Pulo Gebang. Pada saat didirikan, TK Yayasan Trijaya memiliki 60 siswa dengan 2 guru sebagai tenaga pengajar. Saat ini TK Yayasan Trijaya memiliki 114 siswa dengan delapan orang tenaga pengajar dan Siti Chumaeroh sebagai Kepala Sekolah. TK Yayasan Trijaya sudah mendapat akreditasi A pada tanggal 25 November 2004. TK Yayasan Trijaya merupakan lembaga pendidikan swasta di bawah naungan Departemen Agama.









Bab II
Pembahasan
Seorang kepala sekolah, di samping harus mampu melaksanakan proses manajemen yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen, juga dituntut untuk memahami sekaligus menerapkan seluruh substansi kegiatan pendidikan.
Wayan Koster mengemukakan bahwa dalam konteks MPMBS, kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan:
(1) menjabarkan sumber daya sekolah untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar,
(2)  kepala administrasi,
(3) sebagai manajer perencanaan dan pemimpin pengajaran, dan
(4)  mempunyai tugas untuk mengatur, mengorganisir dan memimpin keseluruhan pelaksanaan tugas-tugas pendidikan di sekolah.
Sementara itu Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2002) dengan mengutip dari Dirawat mengemukakan tentang pemikiran Bogdan bahwa dalam perspektif peningkatan mutu pendidikan terdapat empat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pendidikan, yaitu :
(1) kemampuan mengorganisasikan dan membantu staf di dalam merumuskan perbaikan pengajaran di sekolah dalam bentuk program yang lengkap;
(2) kemampuan untuk membangkitkan dan memupuk kepercayaan pada diri sendiri dari guru-guru dan anggota staf sekolah lainnya;
(3)kemampuan untuk membina dan memupuk kerja sama dalam mengajukan dan melaksanakan program-program supervisi; dan
(4) kemampuan untuk mendorong dan membimbing guru-guru serta segenap staf sekolah lainnya agar mereka dengan penuh kerelaan dan tanggung jawab berpartisipasi secara aktif pada setiap usaha-usaha sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah itu sebaik-baiknya.
Wildavsky (Sudarwan Danim, 2002) mengemukakan bahwa salah satu preposisi tentang kebijakan pendidikan bagi kepala sekolah atau calon kepala sekolah, bahwa “kompetensi minimal seorang kepala sekolah adalah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keadministrasian sekolah; keterampilan hubungan manusiawi dengan staf, siswa dan masyarakat, dan keterampilan teknis instruksional dan non instruksional.”
Hal serupa dikemukakan oleh Kantz dalam Segiovanni (Sudarwan Danim, 1995) bahwa dalam keseluruhan mekanisme kerja manajemen sekolah sebagai proses sosial, mengemukan tiga jenis keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu :
(1) keterampilan teknis, yakni keterampilan yang berhubungan dengan pengetahuan, metode, dan teknik-teknik tertentu dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu;
(2) keterampilan manusiawi yakni keterampilan yang menunjukkan kemampuan seorang manajer di dalam bekerja dengan orang lain secara efektif dan efisien;
(3) keterampilan konseptual yakni keterampilan yang berkenaan dengan cara kepala sekolah memandang sekolah, keterkaitan sekolah dengan struktur di atasnya dan dengan pranata-pranata kemasyarakatan, serta program kerja sekolah secara keseluruhan.
Fred Luthans (1995) mengemukakan lima jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang manajer, yang mencakup : (1) Cultural flexibility; (2)Communication skills (3) Human Resources Development skills ; (4) Creativity ; dan (5)Self Management of learning. Kelima keterampilan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.       Cultural flexibility merupakan keterampilan yang merujuk kepada kesadaran dan kepekaan budaya, di mana seorang manajer dituntut untuk dapat menghargai nilai keberagaman kultur yang ada di dalam organisasinya. Kepala sekolah selaku manajer di sekolah sangat mungkin akan dihadapkan dengan warga sekolah, dengan latar kultur yang beragam, baik guru, tenaga administrasi maupun siswa. Oleh karenanya, kepala sekolah diuntut untuk dapat menghargai keberagaman kultur ini.
2.       Communication skill merupakan keterampilan manajer yang berkenaan dengan kemampuan untuk berkomunikasi, baik dalam bentuk lisan, tulisan maupun non verbal. Keterampilan komunikasi amat penting bagi seorang kepala sekolah, karena hampir sebagian besar tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan dan berhubungan orang lain. Komunikasi yang efektif akan sangat membantu terhadap keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
3.       Human Resources Development skills merupakan keterampilan manajer yang berkenaan dengan pengembangan iklim pembelajaran (learning climate), mendesain program pelatihan, pengembangan informasi dan pengalaman kerja, penilaian kinerja, penyediaan konseling karier, menciptakan perubahan organisasi, dan penyesuaian bahan-bahan pembelajaran. Dalam perspektif persekolahan, kepala sekolah dituntut untuk memiliki keterampilan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang tersedia di sekolahnya, sehingga mereka benar-benar dapat diberdayakan dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan di sekolah
4.       Creativity merupakan keterampilan manajer yang tidak hanya berkenaan dengan pengembangan kreativitas dirinya sendiri, akan tetapi juga keterampilan untuk menyediakan iklim yang mendorong semua orang untuk menjadi kreatif. Sehubungan dengan hal ini, seorang kepala sekolah dituntut untuk memiliki keterampilan dalam menciptakan iklim kreativitas di lingkungan sekolah yang mendorong seluruh warga sekolah untuk mengembangkan berbagai kreativitas dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
5.       Self- management of learning merupakan keterampilan manajer yang merujuk kepada kebutuhan akan belajar yang berkesinambungan untuk mendapatkan berbagai pengetahuan dan keterampilan baru. Dalam hal ini, kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha memperbaharui pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.






Catatan Lapangan
Catatan Lapangan Ke 1
Tempat
: TK RA Yayasan Trijaya
Waktu
: 60 menit
Tgl, Hari
Catatan
Refleksi dan Komentar
Senin, 10 Januari 2011
Bila ada siswa yang melapor kepada guru bahwa temannya nakal atau menangis, kepala sekolah atau salah satu guru akan mendekati, membujuk dan menasehati anak yang bersangkutan dengan halus.
TK RA Yayasan Trijaya adalah TK yang bersih. Kepala Sekolah dan para guru di sana adalah orang yang  tanggap baik pada kondisi anak-anak maupun kondisi kerapihan dan kebersihan  lingkungan. Rasa kebersamaan siswa di sana sangat tinggi.

Analisa    : TK RA Yayasan Trijaya sangat bersih, tertata dan tidak ada sampah yang tidak pada tempatnya. Kepala sekolah dan guru-guru di sana selalu mengajak para siswa untuk menjaga kebersihan. Guru-guru dan Kepala sekolah di sana merupakan orang yang cukup tanggap bila ada suatu kejadian seperti misalnya bila ada anak yang menangis atau melaporkan bahwa temannya melakukan tindakan yang tidak boleh dilakukan, beliau akan mendekati siswa yang dimaksud dan membujuknya agar tidak menangis dan agar tidak melakukan tidakan yang tidak boleh dilakukan lagi. Siswa-siswa di sana pun merupakan anak yang memiliki toleransi, kebersamaan dan rasa empati yang tinggi. Pada saat ada temannya yang menangis, mereka akan menanyakan penyebabnya dan memberitahukannya kepada guru yang ada. Warga sekolah di TK RA Yayasan Trijaya merupakan orang-orang yang sangat menjaga kebersihan. Hal ini terlihat dari tidak adanya sampah yang tidak pada tempatnya. Para guru akan langsung menegur siswa yang tidak membuang sampah pada tempatnya dengan halus.




Penjelasan Hasil Observasi
                Kemampuan Manajerial Kepala sekolah secara keseluruhan baik. Beliau dapat mengatur, mengorganisir dan memimpin pelaksanaan tugas-tugas pendidikan dengan baik. Beliau mampu mengatur rencana pengajaran dengan baik. Beliau memiliki hubungan yang cukup baik dengan guru sehingga dapat  berkomnikasi, membina dan memupuk kerja sama dengan guru dengan cukup baik.  Untuk mengetahui kesulitan serta kebutuhan guru, biasanya diadakan rapat sebualn sekali. Beliau juga memperhatikan kualitas guru-guru yang mengajar di sana. Beliau selalu membantu guru untuk merumuskan perbaikan pengajaran. Beliau selalu berusaha mengikuti dan atau mengirim guru untuk mengikut acara-acara seminar yang diadakan agar selalu dapat memperbaharui serta menambah ilmu yang dimiliki agar kualitas serta kemampuan beliau dan para guru semakin meningkat. Kepala sekolah TK RA Yayasan Trijaya sangat memperhatikan iklim yang memungkinkan warga sekolah melaksanakan tugasnya dengan baik seperti misalnya keadaan lingkungan yang bersih dan tertata. Beliau selalu memantau kerapihan serta kebersihan lingkungan sekolah TK RA Yayasan Trijaya, seperti misalnya beliau akan memindahkan sepatu yang tidak pada tempatnya ke rak sepatu agar rapi. Beliau dapat mendorong guru-guru untuk aktif berpartisipasi pada setiap usaha-usaha sekolah untk mencapai tujuan sekolah dengan baik. Beliau dapat menurus administrasi dengan cukup baik. Namun beliau kurang mampu memotivasi guru agar selalu bersemangat menjalankan tugas sehari-harinya. Beliau berpendapat bahwa meningkatkan motivasi guru bergantung pada  guru tersebut secara pribadi.
                Budaya organisasi di TK RA Yayasan Trijaya berjalan dengan cukup baik, baik organisasi orang tua wali murid dan guru maupun organisasi intern sekolah (organisasi antar kepala sekolah dan guru). Setiap permasalahan biasanya akan dimusyawarahkan sebelum kemudian diambil tindakan penyelesaiannya. Komitmen organisasi di sana juga cukup kuat.








Bab III
Analisa Akhir
Kemampuan manajerial kepala sekolah TK RA Yayasan Trijaya secara umum sudah baik. Beliau mampu memimpin tugas pendidikan dan rencana pengajaran dengan baik. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan guru. Dan selalu membantu guru memenuhi kebutuhan yang diperlukan beliau di kelas. Beliau mampu memimpin pelaksanaan tugas-tugas pendidikan dengan baik. Namun beliau kurang mampu memotivasi guru agar selalu bersemangat menjalankan tugas sehari-harinya. Budaya organisasi di TK RA Yayasan Trijaya berjalan dengan cukup baik. Komitmen organisasi di sana juga cukup kuat.


Penutup
Kemampuan manajerial secara umum kepala sekolah TK RA Yayasan Trijaya sudah baik. Kepala sekolah mampu memimpin dengan baik. Namun kepala sekolah tersebut kurang mampu memotivasi guru-guru yang ada di sana agar selalu bersemangat menjalankan tugas. Sebagai seorang kepala sekolah seharusnya beliau mampu dan harus selalu menjaga semangat para guru dalam menjalankan tugas sehari-hari di sana karena guru juga merupakan manusia yang tidak selalu dapat bersemangat setiap waktu. Budaya organisasi di TK RA Yayasan Trijaya berjalan dengan cukup baik. Komitmen organisasi di sana juga cukup kuat.













Daftar Pustaka

Sudrajat, Akhmad. 2008. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah.   http://akhmadsudrajat.wordpress.com/

 

Sartono. 2010. Kemampuan manajerial Kepala sekolah. http://www.slideshare.net/

 

Kiseki, Irish. 2010. Pentingnya Kemampuan Manajerial Dari Seorang Pemimpin. http://vibizmanagement.com/journal/
Sudarsono. 2007. Manajemen Kepala Sekolah Dalam Pelayanan Publik. http://media.diknas.go.id/media/document/4509.pdf








SATUAN KEGIATAN HARIAN
Kelompok  :  A
Semester    : I
Pekan           : 3 pekan
Tema            : Diri sendiri
Sub Tema  : Mengenal diriku, Mengenal tubuhku,Kesukaanku
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
·         Menyanyi lebih dari 20 lagu anak
·         Berdo’a sebelum dan sesudah kegiatan
·         Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata yang sama, misalnya kaki – kali, nama – sama, dan lain-lain
·         Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan Plastisin, Play Dough, atau tanah liat
·         Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
·         Mewarnai gambar sederhana dengan rapi
·         Menyanyi lagu-lagu keagamaan
·         Berdo’a sebelum dan sesudah kegiatan
·         Membersihkan diri sendiri tanpa bantuan
·         Berdo’a sebelum dan sesudah kegiatan
·         Menyanyikan lebih dari 20 lagu anak
PEMBUKAAN
·         Anak – anak berbaris di halaman
·         Anak – anak menyanyi lagu mars TK
·         Anak – anak menyanyi lagu Indonesia Raya
·         Anak – anak duduk di karpet
·         Guru mengucapkan salam
·         Anak – anak berdo’a sebelum belajar
·         Tanya jawab tentang menyebutkan hari, tanggal, dan tahun
·         Tanya jawab tentang kata-kata yang sejenis. Misalnya : nama – mama, siapa – papa.
·         Praktek langsung : membuat lingkaran membentuk kepala
INTI
·         Pemberian tugas : Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya, misalnya : telinga – cotton buds
·         Guru memberikan contoh cara menarik garisnya
·         Pemberian tugas : Mewarnai bentuk kepala. Guru menyiapakan gambar kepala dan mewarnainya
ISTIRAHAT
·         Guru menyiapkan ember dan lap tangan
·         Guru meminta anak untuk menyiapkan makanan atau bekalnya
·         Anak – anak menyanyikan lagu sebelum makan
·         Anak – anak membaca basmallah
·         Guru memimpin membaca do’a sebelum makan dan minum
·         Anak – anak dengan tertib mencuci tangan
·         Anak – anak merapikan makanan
·         Guru memimpin membaca do’a sesudah makan dan minum
PENUTUP
·         Anak – anak duduk di karpet
·         Anak – anak menyanyikan lagu sebelum pulang
·         Berdo’a sebelum pulang
·         Evaluasi kegiatan
·         Pulang







Keadaan Fisik Sekolah
TK RA Yayasan Trijaya sangat bersih dan tertata. Disana terdapat rak khusus untuk tempat sepatu anak-anak. Terdapat 4 buah ruang kelas, sebuah kamar mandi, sebuah tempat bermain outdoor, sebuah ruang kepala sekolah merangkap ruang guru serta terdapat gudang tempat penyimpanan barang. Terdapat tempat sampah, rak tempat tas dan buku-buku cerita, sebuah lemari, mainan anak-anak, papan tulis, meja dan kursi serta mading tempat ditempelkannya karya anak-anak di setiap ruangan kelas. Semua ruangan di TK RA Yayasan Trijaya bersih dan tertata rapi. Tidak ada sampah yang tidak pada tempatnya. Buku-buku dan tas-tas ditaruh di rak khusus selama kegiatan belajar sambil bermain berlangsung. Pada dinding sebelah luar TK terdapat gambar-gambar kartun. Di tempat bermain outdoor terdapat ruang tempat mandi bola, tiga jenis ayunan dengan dua ayunan kembar, dua buah perosotan, dll.



2 Response to "Kepemimpinan Kepala Sekolah"

Uwie As mengatakan...

ini tugas UNJ kak ?
hehe :D

Yuni Rochmawati mengatakan...

Iya.. Ahaha.. Itu tugas buat nilai UAS PIP.. Kalau ga ngerjain nilai uasnya 0.. Mana waktu itu waktu mepet banget.. Untung nilainya bagus^^

Posting Komentar